Tentang Perempuan Yang Tak Punya Tempat Aman ...

 



Assalamualaikum...
Akhir akhir ini banyak sekali berita yang tidak enak terdengar untuk para wanita di indonesia, bahkan dada saya terasa sangat sesak sekali membayangkan bagaimana kejamnya orang orang yang sudah mati hatinya bisa melecehkan, menganiaya, dan menindas wanita yang harusnya dimuliakan serta dilindungi.

Kenapa rasanya sangat tidak adil? kami para wanita slalu dipandang dari masa lalu kami, sangat banyak stigma buruk dari masyarakat yang harus kami terima meski kami sendiri tidak mau memiliki noda hitam dalam lembar cerita hidup kami. Membuat para korban pelecehan dan penganiayaan bungkam karena rasa takut yang besar akan sanksi sosial yang akan dibebankan pada korban. 

Rasanya sangat familiar mendengar :
"Jangan sama dia, dulu dia pernah pacaran loh, bekas orang."
"Cari istri tuh harus yang sholihah dari bayi."
"Eh dia kerjanya pulang malem, emang gak bener itu perempuan."
Dan masih banyak lagi kata kata yang bahkan saya tidak tega menulisnya meski sudah sangat familiar terdengar dari tetangga, keluarga, teman, atau kerabat dekat.

Tapi, laki laki? Mereka slalu dipandang dari masa depannya, padahal kita sama sama manusia yang tidak akan pernah tau bagaimana lembar kehidupan selanjutnya akan terisi. Pun jika ada kasus pelecehan atau penganiayaan terhadap wanita, banyak sekali orang orang yang mengatakan bahwa itu tetap salah wanita karna tidak menjaga dirinya. Lalu kenapa para lelaki tidak pernah ditanya mengapa mereka tidak menjaga pandangan dan hawa nafsunya?

"Kucing kalau dikasih ikan ya pasti mau." Seolah olah dengan sadar mereka mengakui bahwa mereka memang serendah kucing yang tak punya akal dan pikiran. Bukan kah para lelaki slalu ingin dipandang lebih tinggi dari wanita? lantas mengapa mereka bertindak layaknya kucing?

Lalu, bagaimana kami harus hidup, bersikap, berpenampilan, dan bersosialisasi? 
Apa benar kami harus menggunakan pakaian yang tertutup untuk melindungi diri kami?
Tapi, meski kami menggenakan cadar sekalipun, masih ada korban pelecehan terhadap perempuan bercadar. 21 santri yang jelas jelas mereka menuntut ilmu agama saja dilecehkan, sampai hamil, dan memiliki anak yang dipekerjakan oleh pelaku.

Kasus pelecehan saat seorang wanita sedang berjamaah dimasjid, menggunakan mukenah, dan sedang mengahadap sang penciptanya. masih saja ada orang yang tega meluapkan hawa nafsunya tanpa takut sedikitpun.

Haruskah kami berada dalam rumah seumur hidup untuk melindungi diri kami?
Tapi, meski begitu kasus pelecehan oleh ayah kandung, saudara, dan kerabat dekat masih sangat banyak terjadi disekitar kami.

Lalu bagaimana juga para wanita yang harus keluar untuk berkerja mencari nafkah untuk keluarga, bahkan untuk dirinya sendiri bertahan hidup ditengah zaman yang kerdil ini?

Bagaimana dan dimana kami bisa mendapatkan tempat yang aman?

Kita adalah makhluk tuhan yang sama derajatnya, diciptakan untuk beribadah, saling menjaga, dan saling melindungi. Perempuan menjaga auratnya dengan baik sehingga tidak menarik perhatian laki laki. Lelaki pun HARUS menjaga pandangan dan 1 hawa nafsu yang dititipkan tuhan meski ada wanita yang menggoda didepan matanya sekalipun.

Bahkan dalam al-qur'an surat An-Nur ayat 30 dan 31 yang artinya: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.”

Bukan kah JELAS dalam ayat tersebut bahwa yang disebut pertama kali adalah perintah untuk laki laki agar menjaga pandangannya? Yang dilanjutkan dengan perintah kepada wanita untuk menjaga dirinya.

Laki laki mendapatkan keistimewaan untuk bekerja diluar rumah, menjadi imam pemimpin rumah tangga,  memiliki kuasa akan hak talak dalam rumah tangga, berdakwah dengan leluasa diluar rumah, dan masih banyak lagi keistimewaan laki laki yang membuat dirinya lebih tinggi dari wanita.

Maka dari itu, pergunakan semua keistimewaan itu untuk memuliakan ibu, istri, saudara wanitamu, saudara muslimahmu, dan semua wanita yang memang harusnya mendapatkan kemuliaan yang sama.

Menulis ini pun tak pernah terbesit pikiran untuk mencari kekurangan atau memandang semua lelaki sama, namun rasanya sangat sakit jika melihat saudari yang lain diperlakukan tidak adil, jahat, dan kejam oleh oknum oknum lelaki yang tak tau diri.

Mungkin, tulisan ini akan sulit difahami, tapi, saya pribadi hanya ingin mengajak saudara saudariku untuk mari kita saling menjaga, saling melindungi, saling menghargai semua manusia di muka bumi Allah ini. 

Terakhir, maafkan diri saya jika apa yang saya tulis kali ini menyinggung dan menyakiti beberapa orang, saya mohon diingatkan, dan dibuka kan pintu maaf seluas luasnya atas semua kesalahan saya.

انظر ما قال و لا تنظر من قال
Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariq, Wassalamualaikum.










Saudarimu, Atha Nadia Nasiriyah

Posting Komentar

0 Komentar