Ilmu Fiqih : Niat, Langkah, Adab Mandi Wajib atau Mandi Junub dengan Benar


Assalamualaikum Muslimah!

Hari ini kita akan membahas tentang Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub dengan Benar menurut Ilmu fiqih, Baca sampai habis ya!


Mandi besar atau mandi wajib adalah mandi yang bertujuan untuk menghilangkan hadats besar. Sebab-sebab mandi wajib beragam, mulai dari dikarenakan mandi besar, selesai menstruasi, hingga usai berhubungan seksual dan mengeluarkan air mani.

Salah satunya inti dalam praktik bersuci yang wajib ialah Mandi Janabah atau dalam warga masayrakat disebutkan mandi junub untuk hilangkan hadats besar. Mandi Janabah ditujukan bagi mereka yang dalam kondisi junub. Disebutkan junub saat satu orang alami satu dari dua hal.

Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin lelaki atau wanita, baik sebab mimpi basah, mempermainkannya, atau hasrat yang diakibatkan pandangan atau pemikiran.

Kedua, jimak atau berhubungan seks, walau tidak keluarkan mani.

Masalah mandi janabah merupakan satu hal penting sebab terkait dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu atau sunnah. Orang yang dalam kondisi junub Dilarang melakukan shalat, diam diri atau duduk di masjid, thawaf atau melingkari Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, serta menyentuh mushaf.

Lalu bagaimanakah cara mandi janabah yang benar? Dalam mandi janabah satu orang harus melakukan dua rukun. Pertama, Niat. Yaitu kesengajaan yang diutarakan dalam hati. Jika dia dapat melafalkan dengan lisan, ini paling utama. Contoh lafal kemauan itu ialah:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya:

"Saya niat mandi untuk hilangkan hadats besar dari janabah, fardhu Karena Allah ta'ala."

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dikerjakan bertepatan dengan waktu air pertama-tama disiramkan ke badan.

Ke-2, mengguyur semua sisi luar tubuh, tidak kecuali rambut serta bulu-bulunya. Untuk anggota badan yang memiliki rambut atau berbulu, air harus dapat mengalir sampai ke kulit dalam serta pangkal rambut/bulu. Badan diibaratkan tidak memiliki kandungan najis.

Ada pula beberapa kesunnahan dalam mandi janabah. Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah dengan tehnis menerangkan adab mandi janabah dengan cukup detil dari mulai awal masuk kamar mandi sampai keluar .

Pertama, waktu masuk ke kamar mandi ambilah air lantas bilaslah tangan terlebih dulu sampai 3x.

Kedua, membersihkan semua kotoran atau najis yang masih melekat di tubuh.

Ketiga, berwudhu seperti waktu wudhu akan shalat terhitung doa-doanya. Lantas pungkasi dengan menyiram ke-2 kaki.

Ke empat, awalilah mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali--bersamaan dengan itu berniatlah hilangkan hadats dari janabah.

Selanjutnya, guyur sisi tubuh samping kanan sampai 3x, selanjutnya sisi tubuh samping kiri sampai 3x. Janganlah lupa menggosoki badan, depan atau belakang, sekitar 3x; menyela-nyela rambut serta jenggot (jika memiliki). Yakinkan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit serta pangkal rambut. Seharusnya hindari tangan dari sentuh kemaluan--kalaupun tersentuh, berwudhulah .

Antara semua praktik itu yang harus hanya kemauan, bersihkan najis (jika ada), serta menyiramkan air ke semua tubuh. Selebihnya ialah sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tidak bisa disepelekan. Orang yang meremehkan kesunnahan ini, kata Imam al-Ghazali, tidak untung sebab sebenarnya amalan-amalan sunnah itu menambal kekurangan pada amalan fardhu. Wallahu a'lam. (Mahbib)

Jadi itu dia Niat, Langkah, Serta Adab saat melakukan mandi wajib atau mandi junub, semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kita semua ya muslimah.

So? Just Be Smart Muslimah!
Wassalamualaikum Wr. Wb

Posting Komentar

0 Komentar